Android itu semakin pintar. Setidaknya itu klaim mereka (atau klaim dari yang mengurus Android). Ya, memang semakin pintar. Saya sendiri sebagai pengguna telepon pintar yang menggunakan sistem operasi Android 12 pun merasa nyaman. Dengan tampilan yang sederhana dan bersih, pengalaman penggunaan yang menyenangkan, berbagai kemudahan dapat ditemukan; walau tetap ada beberapa ruang yang dapat dikembangkan. Sudah cukup lama rasanya menggunakan Android 12 di telepon saya sekarang, tentu saja generasi Android selanjutnya yaitu versi 13 sudah sejak lama mulai dikembangkan.
Di Android 13 ini setidaknya ada 27 fitur baru dan 15 perubahan. Sebagian dari total 42 item itu adalah bersifat teknis yang kadang (malah sering) tidak berdampak ke tampilan tatap muka pengguna, tapi tidak jarang juga berdampak ke pengalaman penggunaan.
Selalu banyak penambahan dan/atau perbuahan sih memang. Tapi apa sih pengaruhnya ke pengguna? Tentu ada yang senang, ada yang biasa saja, dan ada yg mungkin menyayangkan misal ada fitur yang dihilangkan, perilaku sistem operasi yang berubah, dan lain-lain; tapi itu berlaku untuk pengguna stock Android. Atau minimal pengguna Pixel lah. Karena pengguna Android yang sudah dikustomisasi oleh parbik telepon, banyak hal yang berubah, dan banyak hal pula yang ditambahkan. Sudah berbeda lagi pengalaman penggunaannya. Itu dari sudut pandang pengguna, nah kalau dari sudut pandang developer, gimana?
intro yang lumayan panjang ternyata
Saya tidak akan membahas semua fitur atau perubahan di Android 13, karena akan terlalu panjang dan memakan waktu. Jadi akan saya bahas yang menarik menurut saya. Mungkin cenderung kepada tanggapan saya tentang Android 13 sih ya. Oke, mulai…
Themed app icons.
Apa itu? Intinya icon aplikasi akan berubah mengikuti tema launcher. Dan tema launcher akan berubah mengikuti wallpaper. Kenapa ini menarik? Ya menarik saja jika saya buat aplikasi, icon-nya bisa ganti-ganti secara otomatis. Hal ini sebenarnya sudah lama ada di Android, tapi yang dulu itu hanya bentuk icon-nya saja yang berubah.
Per-app language preferences
Fitur baru ini memungkinkan pengguna untuk mengatur bahasa sebuah aplikasi secara tidak terikat dengan bahasa sistem ponselnya. Bahasa gampangnya adalah “bahasa aplikasi beda dengan bahasa HP”. Ini cukup menarik, walaupun mungkin saya tidak akan memakai fitur tersebut di telepon saya. Ini menarik karena saya pikir akan menyenangkan untuk dikerjakan. Bayangkan Anda memakai WhatsApp dengan bahasa Arab tapi telepon Anda berbahasa Indonesia. Cukup menambah pekerjaan memang, karena harus menyediakan banyak bahasa di values
project-nya. Tapi hal tersebut juga terjadi sebelum pre-app language preferences ini (bahasa aplikasi ikut bahasa telepon). Nggak perlu ilustrasi sih ini
Improved text and language support
Ada beberapa hal baru tentang dukungan teks di Android 13, tapi saya beri contoh satu yang meningkatkan pengalaman pengguna.
Teks bahasa Jepang ini di-wrap dengan lebih baik lagi. Dan dengan “cuma” menambahkan atribut android:lineBreakWordStyle="phrase"
saja di TextView
-nya
Color vector fonts
Entah ini akan makin memudahkan atau makin buat ribet. Saya belum coba. Nanti saya akan coba. Yang saya suka dari format vektor adalah dia dapat di-render di banyak ukuran tanpa mengurangi kualitas gambarnya.
Quick Settings placement API
Biasanya aplikasi note taking akan mendapat benefit yang cukup besar dengan adanya fitur untuk secara langsung menambahkan quick setting (ada di notification drawer, tinggal tarik notification bar, shortcuts yang muncul itu lah yang disebut quick setting).
Clipboard preview
Setelah sebelumnya Android punya screenshot preview, sekarang clipboard (copy-paste maksudnya) punya preview-nya sendiri. Jelas ini sangat membantu buat pengguna. Misal saya bikin aplikasi note, pengguna langsung bisa share ke aplikasi saya tanpa harus membuka aplikasinya.
Bluetooth LE Audio
Kalau ini sih tidak ada hubungannya dengan saya sebagai developer, karena saya sendiri suka pakai TWS. Biar lebih irit baterainya (baterai HP)
Safer exporting of context-registered receivers
Biar aplikasi lain nggak sembarangan kirim broadcast ke aplikasi kita
Developer downgradable permissions
Fitur baru ini memungkinkan developer untuk menghapus permission yang tidak diperlukan di aplikasi buatannya. Jika aplikasinya memang berfokus pada privasi, hal ini sangan penting entah sebagai gimmick ataupun memang fokus pada privasi pengguna aplikasinya.
Better error reporting in Keystore and KeyMint
Developer kan juga manusia, jadi wajar dong kalau bikin kesalahan HAHAHA. Semoga dengan adanya perbuahan ini dapat membantu programmer untuk lebih mudah lagi dalam melakukan error tracing pada aplikasi yang sudah dirilis. Sehingga dapat mempercepat perbaikan error yang terjadi
OpenJDK 11 updates
Hhmmmmm 🙂
Sumber: Android Developers
Yang tidak dicantumkan di judul: Di mata developer aplikasi Android